Penyihir yang Salah Ejaan: Ramuan yang Bikin Semua Orang Menyanyi

Penulis: user1
Views: 3
Reading time: 5 min
Penyihir yang Salah Ejaan: Ramuan yang Bikin Semua Orang Menyanyi
Ilustrasi penyihir lucu sedang mencampur ramuan ajaib di dapur sihir

Penyihir yang Salah Ejaan: Ramuan yang Bikin Semua Orang Menyanyi

Seorang penyihir muda mencoba membuat ramuan cinta, tapi satu huruf yang salah membuat seluruh desa tiba-tiba bernyanyi tanpa henti! Dari ayam sampai raja, semua berubah jadi penyanyi dadakan. Cerita fantasi lucu yang akan membuatmu ikut tertawa dan bergoyang!

Penyihir yang Salah Ejaan: Ramuan yang Bikin Semua Orang Menyanyi

Di tepi hutan ajaib Kerajaan Melodiya, hiduplah seorang penyihir muda bernama Lira Spellbound. Ia bukan penyihir jahat, bukan pula penyihir hebat — lebih tepatnya, penyihir yang sering salah ejaan saat merapal mantra.

Suatu hari, Lira menerima pesan dari sahabatnya, peri cinta bernama Mirabelle. “Tolong buatkan ramuan cinta untuk pesta musim semi!” katanya riang. Lira yang baru belajar sihir tingkat menengah langsung panik. “Ramuan cinta? Mudah!” pikirnya. Sayangnya, di dunia sihir, satu huruf yang salah bisa berarti... bencana musik.

Resep yang Hampir Benar

Di dapurnya yang berantakan — penuh dengan botol, katak, dan sendok yang bisa bicara — Lira mulai mencampur bahan. “Air mawar, bubuk bintang, dan satu helai bulu burung merpati,” gumamnya. Lalu ia membaca dari buku sihir tua:

“Campurkan dengan mantra: Amor Cantare!” (Cinta yang bernyanyi dalam hati)

Tapi Lira yang matanya minus tiga membaca tergesa-gesa dan salah satu huruf tampak kabur. Ia pun berteriak, “Amor Cantata!

Satu percikan ungu keluar dari tongkatnya, diikuti suara “do re mi fa sol la si do!” yang menggema di udara. “Hmm, sepertinya berhasil,” katanya puas, tak menyadari bahwa ia baru saja membuat ramuan paling konyol di dunia.

Ketika Desa Tiba-Tiba Bernyanyi

Keesokan paginya, Lira berjalan ke pasar membawa botol ramuan untuk dijual. Tapi baru sampai di gerbang, ia mendengar suara aneh: “Selamat pagi Liraaa~ beli wortel dua kilooo~” Itu suara pedagang sayur, tapi... kenapa dia menyanyi?!

Tak hanya itu, ayam-ayam di kandang ikut bernyanyi dalam harmoni: “Kukuruyuk~ ayo menari~!” Seekor kuda melenguh dengan nada tinggi seperti penyanyi opera, dan bahkan bayi di kereta bergumam dalam ritme rap.

“Oh tidak... jangan bilang ini gara-gara ramuan kemarin,” kata Lira menepuk dahinya.

Festival Dadakan

Dalam waktu satu jam, seluruh desa berubah jadi panggung musikal. Tukang roti menari sambil menguleni adonan, penjaga gerbang menyanyi tentang betapa beratnya hidup menjaga pintu, bahkan raja di istana pun tidak luput — ia menyanyi pidato kenegaraan dengan gaya rock klasik.

Di tengah kekacauan itu, peri Mirabelle datang terbang dengan wajah geli. “Lira! Apa yang kau lakukan? Ramuan cintanya malah bikin orang bernyanyi!” Lira menunduk malu. “Aku... salah ejaan, mungkin?” “Salah ejaan? Lagi?” seru Mirabelle sambil tertawa sampai terjatuh di bunga matahari.

Upaya Memperbaiki Bencana Musik

Lira mencoba memperbaiki keadaan dengan membaca buku mantra. “Oke, mantra penetral harusnya begini... Silencia Mutare — diamlah semua!” Tapi saat diucapkan, efeknya malah membuat semua orang bernyanyi lebih keras!

“Aku bilang diam, bukan duet!” teriak Lira, tapi suaranya malah berubah jadi nada tinggi ala penyanyi opera. Mirabelle hampir pingsan tertawa. “Kau benar-benar berbakat... dalam membuat kekacauan.”

Akhirnya, Lira pergi ke hutan mencari guru sihir tua bernama Master Grumble, penyihir paling galak sekaligus paling bijak.

Pelajaran dari Penyihir Tua

Saat tiba di pondok sang guru, Lira disambut dengan nada bariton: “Kau datang juga, muridku yang cerobooooh~” Lira hampir jatuh. “Guru! Anda juga kena efeknya?” “Tentu saja! Seluruh negeri sekarang seperti konser!” jawab Grumble dengan vibrato menggetarkan jendela.

Setelah menenangkan diri, Grumble berkata, “Ramuanmu salah satu yang paling kuat, Lira. Tapi sihir itu bekerja karena niat. Jika niatmu baik, efeknya bisa diubah.” “Lalu bagaimana cara memperbaikinya?” “Kau harus menyanyikan mantra penutup — tapi dengan hati, bukan dengan lidah.”

Konser Ajaib di Bawah Bulan

Malam itu, seluruh penduduk berkumpul di alun-alun. Lira berdiri di tengah lingkaran, memegang tongkatnya dengan tangan gemetar. Ia menarik napas panjang dan mulai menyanyi: “Hati tenang, suara berhenti, damai kembali, cinta sejati...”

Suaranya lembut, tapi penuh perasaan. Satu per satu suara nyanyian rakyat mulai reda. Ayam berhenti berkotek, bayi tertidur, dan raja berhenti berduet dengan menteri.

Setelah nada terakhir menghilang, dunia kembali hening. Lira menatap langit dan tersenyum lega. “Akhirnya... tenang lagi.”

Efek Samping Kecil (dan Lucu)

Tapi tentu saja, tidak semua kembali normal. Ternyata ada efek samping kecil: setiap kali seseorang menguap, mereka masih mengeluarkan satu nada musik kecil! Jadi pagi berikutnya, pasar penuh dengan bunyi “La~”, “Mi~”, dan “Do~” setiap orang bangun tidur.

Mirabelle menepuk bahunya sambil tertawa, “Setidaknya sekarang lebih merdu daripada panik kemarin.” Lira menjawab dengan senyum malu, “Yah... mungkin musik bukan hal yang buruk.”

Pesan Lucu dari Negeri Melodiya

Sejak hari itu, Kerajaan Melodiya dikenal sebagai negeri paling ceria di dunia sihir. Mereka bahkan membuat Festival Lagu Ajaib setiap tahun untuk mengenang insiden itu. Lira menjadi bintang utama, bukan karena hebat, tapi karena dialah penyihir yang “berhasil bikin semua orang bernyanyi tanpa rencana”.

Dari kisah lucu ini, ada pelajaran yang bisa diambil:

  • Kesalahan kadang bisa menghasilkan sesuatu yang indah (asal tidak tiap hari).
  • Kalau hidupmu berantakan, cobalah menertawakan dulu sebelum memperbaikinya.
  • Dan yang paling penting: jangan baca mantra sambil ngantuk!

Karena siapa tahu, kesalahan kecil bisa jadi lagu besar di hidupmu!

👍 Like (0) Share FB Share TW

Related Posts