Petualangan Gagal Sang Penyihir Pemula di Dunia Ajaib

Penulis: user1 Views: 45 Baca: 5 min
Petualangan Gagal Sang Penyihir Pemula di Dunia Ajaib
Petualangan Gagal Sang Penyihir Pemula di Dunia Ajaib

Di negeri jauh bernama Eldoria, di mana naga masih suka nongkrong di atas gunung dan peri sering rebutan bunga, hiduplah seorang penyihir muda bernama Reno. Ia baru lulus dari Akademi Sihir "Luminos Arcana" dengan nilai pas-pasan. Bahkan, guru sihirnya pernah berkata, “Reno, kalau kamu melempar mantra, pastikan tidak mengenai dirimu sendiri.”

Reno menanggapinya dengan senyum percaya diri. Ia yakin dirinya ditakdirkan untuk menjadi penyihir hebat—setidaknya begitu yang ia tulis di bio profil sihirnya di kristal komunikasi.

Misi Pertama yang Kacau

Suatu hari, Raja Eldoria mengumumkan sayembara: siapa pun yang bisa menangkap naga usil di Gunung Bronzeflame akan diberi hadiah satu peti emas dan tiket makan gratis di restoran istana selama setahun. Reno langsung bersemangat. Ia berpikir, “Inilah kesempatan membuktikan diriku! Naga? Gampang! Aku pernah menonton video tutorialnya di YouTube sihir!”

Bermodalkan tongkat kayu bekas dan jubah yang sedikit bolong di bagian punggung, Reno berangkat ke gunung dengan penuh semangat. Di tengah perjalanan, ia bertemu seekor peri kecil bernama Luma, yang ternyata tersesat mencari jalan pulang.

“Kamu mau menangkap naga sendirian?” tanya Luma sambil mengerutkan kening.

“Iya dong. Aku ini penyihir masa depan yang hebat!” jawab Reno bangga.

Luma menatap tongkatnya yang retak dan ransel yang berisi cuma dua roti kering dan sebotol air. Ia menghela napas, “Baiklah, aku ikut. Setidaknya kalau kamu terbakar naga, aku bisa kabur duluan.”

Dan begitulah, duo aneh ini memulai perjalanan kocak menuju Gunung Bronzeflame.

Mantra Gagal yang Bikin Ngakak

Setibanya di lereng gunung, Reno mulai latihan mempersiapkan sihirnya. Ia membaca mantra dari buku lusuh: "Ignis Draconis Reductum!" (konon bisa mengecilkan naga jadi seukuran ayam).

Namun, bukannya muncul api atau cahaya magis, tiba-tiba tongkat Reno menyemburkan... busa sabun! Luma tertawa sampai terbang miring. “Kamu nyampur buku sihir sama buku cuci piring ya?”

Reno panik, “Eh, mungkin efek samping kecil. Ini normal. Penyihir sejati memang harus kreatif.”

Setiap kali Reno mencoba mantra baru, hasilnya makin aneh. Saat mencoba membuat perisai pelindung, yang muncul malah payung warna pink dengan tulisan *‘Hello Magic!’*. Dan ketika ia berusaha memanggil makhluk penjaga, muncullah seekor kambing bersayap yang suka menirukan suara naga. Luma hampir jatuh dari udara karena tidak berhenti tertawa.

Naga yang Tak Seseram Itu

Akhirnya, mereka menemukan gua besar di puncak gunung. Suaranya bergema, terdengar raungan naga dari dalam. Reno menelan ludah, “Oke, Luma, saatnya aksi. Aku akan masuk duluan.”

Luma berbisik, “Kalau kamu nggak keluar dalam lima menit, aku ambil tongkatmu buat pengering rambut.”

Reno masuk pelan-pelan. Di dalam gua gelap, ia menyalakan bola cahaya kecil (yang malah berbentuk hati pink). Ia berjalan mendekat, dan... menemukan naga besar berwarna ungu sedang—tidur sambil mendengkur.

Naga itu terlihat lebih lucu daripada menakutkan. Bahkan, di sampingnya ada bantal berbentuk kelinci dan tulisan di dinding batu: *“Jangan ganggu jam tidurku.”*

Reno menggaruk kepala. “Ini naga atau influencer tidur siang?”

Tiba-tiba naga itu bangun. Matanya berkilau emas, tapi ekspresinya malas. “Siapa yang berani bangunin aku jam segini?” katanya dengan suara berat.

Reno gugup tapi berusaha berwibawa. “Aku Reno, penyihir pemberani dari akademi sihir!”

Naga itu menatap, lalu menguap. “Oke, Reno pemberani. Kamu mau apa?”

“Aku… aku mau menangkapmu!”

Naga itu mengedipkan mata. “Menangkap? Kenapa? Aku bahkan belum mencuri apa pun. Aku cuma usil ganti tulisan papan nama kerajaan jadi ‘Kerajaan Eldorita’. Itu pun cuma bercanda.”

Reno menelan ludah. “Tapi… tapi hadiahnya lumayan besar…”

Naga itu tertawa besar, “Kalau mau emas, aku punya! Nih, ambil satu koin buat jajan. Tapi jangan ganggu tidurku lagi.”

Reno merasa gagal total. Namun, Luma yang dari luar mengintip langsung terbang masuk sambil berteriak, “Reno! Kabur! Naga bangun!”

Naga menghela napas. “Serius deh, kenapa semua penyihir zaman sekarang begini ceroboh?”

Mantra Terbalik dan Kekacauan Total

Dalam kepanikan, Reno mencoba melempar mantra pertahanan. Tapi karena gugup, ia salah baca mantra: "Protego!" berubah jadi "Potego!" Dan entah kenapa, gua tiba-tiba penuh kentang rebus mengapung di udara.

Luma menjerit sambil tertawa, “Apa ini?! Kamu penyihir atau juru masak keliling?” Reno kebingungan, “Setidaknya sekarang kita punya bekal!”

Naga menatap sekeliling, lalu tertawa sampai keluar asap dari hidungnya. “Kamu benar-benar penyihir paling aneh yang pernah datang ke sini.”

Tanpa disangka, naga itu malah bersahabat. Ia mengajarkan Reno cara melafalkan mantra yang benar, dan bahkan membantu membersihkan gua dari sisa kentang. Akhirnya, Reno tidak menangkap naga, tapi malah punya guru baru.

Reno Jadi Viral di Kerajaan

Beberapa hari kemudian, berita tersebar di seluruh Eldoria: “Penyihir Pemula Bikin Naga Ngakak Sampai Nangis.”

Raja yang mendengar berita itu tidak marah, malah tertawa puas. “Anak ini gagal, tapi sukses bikin kerajaan bahagia. Kasih dia penghargaan: Pahlawan Komedi Sihir!”

Reno jadi terkenal bukan karena kekuatan sihirnya, tapi karena kekonyolannya. Bahkan, banyak murid akademi yang mulai meniru gaya magisnya. Luma sering berkata, “Kamu bukan penyihir hebat, tapi kamu legenda lucu yang hidup.”

Pelajaran di Balik Tawa

Suatu malam, Reno duduk di tepi bukit sambil memandangi bintang. Ia tertawa kecil mengenang semua kekacauan yang ia buat. Luma hinggap di bahunya dan berkata, “Kamu tahu, mungkin dunia ini butuh lebih banyak penyihir kayak kamu.”

Reno menoleh. “Yang gagal terus?” “Bukan. Yang bisa bikin semua orang tertawa meski gagal.”

Reno tersenyum. Ia sadar, mungkin tujuan hidupnya bukan menjadi penyihir terkuat, tapi penyihir yang membuat dunia lebih ringan dan penuh tawa.

Kesimpulan Lucu

Begitulah kisah lucu Reno, sang penyihir pemula yang lebih sering bikin kekacauan daripada keajaiban. Tapi dari kesalahan, tawa, dan kentang rebus terbang, ia belajar satu hal penting:

“Dalam dunia penuh keajaiban, yang paling ajaib adalah bisa tertawa saat gagal.”

Dan siapa tahu, suatu hari nanti, mungkin mantra “Potego” ciptaan Reno justru jadi kuliner terkenal di seluruh Eldoria. 🍠✨

Share

Related Posts

© 2025 ViewLink - Making Money With Write Konten
-->